About Me

Sunday, July 11, 2021

Why Should We Start?




Hi Kawan, 
Pernah ga sih kita kepikiran tentang ini:

Aku Berasal Dari Mana?
.
Untuk Apa Aku Hidup?
.
Kemana Aku Setelah Hidup Ini Berakhir?
.

Ternyata hal ini dibahas dalam pembahasan Islam, simpul pertanyaan besar yang menghantui kita dalam hidup ini dinamakan "Uqdatul Qubra".

Gue pribadi selama ini sering banget menanyakan hal-hal tersebut dan menebak-nebak jawabannya dengan persepsi gue sendiri. Apalagi saat ini kan banyak banget buku dan film-film yang seolah "membahas" hal ini, dan jadilah informasi baru yang diolah oleh pikiran gue, masuk ke perasaan gue, sampai akhirnya gue yakin itu jawabannya. Hanya saja tetap ada keraguan, karena film-film dan buku ini hanya berasal dari pemikiran manusia yang hakekatnya sama kaya gue, mereka mendapatkan pemikiran ya dari manusia lagi, terus ujungnya kemana? apa jangan-jangan gue dan mereka hanya berpusara pada suatu informasi yang sifatnya masih abu-abu, berputar disitu-situ saja?

Sampai pada suatu titik, saat mengikuti suatu seminar. Gue seperti tersentil, saat gw menanyakan sesuatu hal terkait pembahasan saat itu, namun dijawab oleh narasumber yang bukan narasumber semestinya, gue merasa perasaan "tidak pas" yang familiar. ah! ya betul.. perasaan tidak pas ini ada karena gue bertanya pada sumber yang bukan ahlinya. Jawaban yang datang tidak akan pernah memuaskan akal karena yang menjelaskan tidak paham ilmunya secara utuh. Nah hal-hal praktis dunia saja harus ditanyakan kepada ahlinya, kenapa ada orang menjahit baju, kenapa ada anak membuat PR, kenapa bentuk TV itu persegi panjang, hal itu hanya bisa dijawab dan valid apabila datang dari yang menciptakan. Lalu kenapa pertanyaan besar yang menyelimuti sepanjang hidup ini kita tanyakan kepada yang bisa jadi juga mempertanyakan hal yang sama dengan kita? ya, kita harus bertanya ini kepada yang menciptakan kita. Sekarang pertanyaannya diganti, sama siapa kita harus mempertanyakan ini? 

Tidak dipungkiri kalau ada beberapa dari kita yang memiliki keyakinan tidak mempercayai adanya Tuhan. Gue ga akan panjang bahas, karena tinggal ditanya saja ke mereka, bagaimana sesuatu yang"tiba-tiba" bisa menjadi sesuatu yang sempurna? Probabilitas terjadinya alam semesta yang konon katanya semula adalah satu titik yang bervolume 0 namun bermassa tak terbatas (ini ahli fisika aja bisa kena gejala vomitus saking ilmunya dipaksa sampe tapi ga sanggup 😅) lalu terjadi ledakan luar biasa atau sering kita sebut BIGBANG  yang bukan band koriya yaa.. lalu hasil ledakannnya bisa sempurnaaa banget, gausa jauh2 ke planet lain, di Bumi sendiri, kadar oksigennya pas banget bisa dihirup makhluk hidup yang kalau kurang dari itu tidak akan ada makhluk hidup, kalau kelebihan bisa menyebabkan ledakan (ya sama-sama ga bisa ditinggali). Bahkan fisikawan Roger Penrose memutuskan untuk memberi angka probabilitas kemungkinan ini terjadi secara kebetulan adalah satu per sepuluh pangkat sepuluh pangkat satu dua tiga, yang kata lainnya itu MUSTAHIL. 

Oke sekarang mereka sudah percaya adanya Tuhan, tapi mereka ga mau ngikutin syariat atau bisa dibilang Agama. kata mereka agama itu candu. Tapi menurut hemat gue, persepsi candu itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Kalau ternyata ada guiding book suatu agama yang isinya ditilik dari sisi science, peraturan hidup, sejarah dan masa depan 80% valid, dan sisanya ambigu namun tidak bisa disangkal juga kesalahannya, berarti bisa diputuskan kalau sisa 20% nya adalah valid juga. Yap, nama kitab itu adalah Al Qur'an. Lalu masih belum mau percaya dan masih bilang candu padahal itu bisa membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik? gue merasa ada sepercik keangkuhan disitu.

Tapi gue maunya Tuhan tuh kasih bukti loh ke gue kalau dia beneran ada. Tunjukkin lah sosoknya, atau bikin hiduplah orang yang sudah mati. Biar gue percaya.

Ada beberapa kisah yang tentunya sudah diceritakan kepada kita semenjak kita kecil, kisah lepas yang sebenarnya juga berasal dari kitabullah. Kisah para nabi yang diberikan mukzizat, namun dari kisah itu pula kita tahu jikalau manusia ditunjukkan mukzizat di depan wajahnya tidak serta merta membuat mereka percaya adanya Tuhan, alih-alih mereka akan bilang "itu hanya tipuan sihir belaka". cape ya.... tapi tenang guys, Allah ga pernah cape kasih clue buat kita, clue berupa sinar hidayah yang menyinari seperti mentari pagi setiap pagi. Yang jadi masalah, kita mau buka gorden dan jendela gak biar bisa lihat sinar itu?

Jadi Kawan,
Sebenernya untuk jawaban dari 3 pertanyaan Uqdatul Qubra itu jelas terpampang di AlQuran.
dan tidak hanya disebutkan 1 ayat saja, tapi berkesinambungan beberapa ayat. Jujur, gue saat baca bener-bener lega. Inilah jawaban yang memuaskan akal gue, tidak dengan menerka-nerka dan memaksa diri untuk percaya akan opini dan cerita manusia yang gemar membuat cerita sendiri. Gue mendapatkan jawaban dari sumber valid yang diturunkan langsung dari Tuhan Semesta Alam. Yang dengan perkasanya mengukuhkan bahwa:


ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ


"This is the Book about which there is no doubt, a guidance for those conscious of Allah" (eng)
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa" (Ind)

Al Baqarah 2:2

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

Shalat Gerhana

Hari ini tanggal 20 April 2023 pukul setengah 11 pagi, kami merasakan fenomena gerhana matahari hibrid dari cincin sampai total. Fenomena ge...