About Me

Friday, October 22, 2021

Saat Senang Biasa Saja, Sedih Juga Biasa Saja.





Aku pernah membaca tulisan seorang teman yang bertanya "Menurut kamu, bagaimana cara menikmati hidup yang paling nyaman? saat senang biasa saja, saat sedih juga biasa saja". Hal ini terdengar simpel dan sederhana namun maknanya cukup relevan dan relatif useful sebagai pengingat kita untuk tetap menapakkan kaki di bumi yang penuh dengan dera kenikmatan dan ujian ini, dengan tegar.

Sepanjang hidup, kita kerap kali mendengar kata Goals. Kata ini sering kita konotasikan dengan sesuatu yang sifatnya material, achievable. Sehingga muncul lagi kalimat-kalimat motivasi ala influencer yang konon kebanyakan memang memiliki privilege dalam memperoleh achievement tersebut. semu. Muncul banyak sekali buku-buku dan quotes tentang keberhasilan hidup yang selalu saja arahnya kesana. Tanpa sadar ini menjadi toxic positivity. 

Achievement itu sesuatu yang tidak sama sekali mengisi, akan selalu ada ruang kosong untuk berlari, tanpa ujung, tanpa rasa kenyang. Sayangnya yang dikejar adalah dunia, yang kita tau tidak ada satu orangpun membawa achievement nya ke dalam kubur. Ibarat rasa haus yang tidak hilang-hilang, tidak pernah ada rasa puas dan lega. Mengapa kita tidak mulai belajar mengapresiasi usaha untuk menahan angan dan belajar menerima?

Mungkin kita pernah menjadi seorang yang pemberani, memilih jalan yang terlalu berliku penuh tikungan tajam, terlalu percaya diri dengan intuisi tanpa perhitungan. Namun seiring berjalannya waktu, kita menjadi manusia yang sangat pemilih, sangat berhati-hati dalam melangkah. Dengan pernah menghadapi kesulitan demi kesulitan, kita menemukan kekuatan kita, kita bisa mengukur seberapa tajam dan kuat kah pedang yang kita punya.... seberapa lama kita kuat menahan tangis, dan berapa lama durasi emosi tumpah dan kita jatuh tersedu-sedu. Ya, kita belajar mengenali diri kita. Perlahan tapi pasti, we pick the fight we can win. We learn our values, our capabilities, our strength, even from that we learn to count our possibilities, because we just learning to know ourself.

Usia tidak dapat menjadi tolak ukur yang sama bagi setiap orang. Kadar ketahanan setiap manusia itu berbeda, tapi aku yakin semua diberikan qada ujian oleh Allah sesuai kadarnya. Tidak ada yang lebih besar, tidakpun lebih kecil. tidak lebih nikmat juga pun lebih sukar. Semua sesuai dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing dari kita. Kita semua berjuang untuk bertahan. Hidup dengan Resilience Skill yang mumpuni sangat membantu kita dalam menata diri agar saat senang kita biasa saja, dan saat sedih juga biasa saja.


Wednesday, October 13, 2021

The Clarity From The Cave

Assalamualaikum

Bismillah.

Berhubung besok sudah mau hari Jum'at, gw pengen bahas salah satu surah yang utama dibaca di hari Jum'at yaitu Surah Al Kahfi. Surah yang diawali dengan kisah beberapa pemuda dalam sebuah goa.

Dalam beberapa kisah dalam sejarah, goa/cave memang menjadi salah satu tempat yang sangat sakral bagi tokoh-tokoh penting, termasuk Rasulullah SAW. Goa sebagai salah satu simbol tempat to find clarity, to escape from fitnah, to clean our heart from the dusk of the world. Tempat ini juga menjadi tempat pilihan Allah dalam menarasikan kisah nyata, kisah yang penuh dengan purpose. Kisah yang kita selalu baca dan kaji satu hari dalam satu minggu. The Ashabul Kahf





"Remember" When those youths took refuge in the cave and said, "Our Lord, grant us from Yourself mercy and prepare for us from our affair right guidance" (QS 18:10)

Pemuda-pemuda beriman ini terkumpul dalam satu goa, ada yang menceritakan bahwa mereka tidak mengenali satu sama lain, namun begitulah Allah SWT menyatukan mereka yang "satu frekuensi" dalam satu tempat. Orang-orang ini mempertanyakan dan tidak dapat menerima pimpinan mereka yang saat itu konon terkenal tiran, dan rakyatnya banyak menyembah hal-hal aneh, tidak mempercayai Tuhan yang satu, mereka menyembah banyak "tuhan" ataupun benda-benda yang sangat tidak masuk akal untuk dijadikan tuhan. Dari sini kita dapat mengambil point penting, yaitu carilah orang-orang yang sama-sama mau mencari Allah, dan ini memang harus diusahakan, ini adalah salah satu freewill kita. 

because "The company you keep will make you or break you"





Dalam pengejaran komplotan pemerintahan dan masyarakat saat itu, mereka menemukan goa ini dan berkumpul di dalamnya, diantara mereka Allah hadirkan seekor anjing. Allah memberikan proteksi pada mereka dengan menidurkan mereka dalam waktu yang lama. Dalam kondisi tersebut, Allah menjaga mereka in the unique way. Allah bolak balikkan badan mereka agar tubuhnya tidak rusak apabila tidur satu sisi dalam waktu yang lama, kemudian Allah jaga mereka dari sinar matahari, dan Allah beri penglihatan yang kurang nyaman dipandang apabila ada orang yang tidak sengaja lewat di depan goa tersebut.

Rombongan pemuda ini diceritakan tertidur dalam waktu 300 tahun tahun matahari, atau 309 tahun hijriah. Setiap 35 tahun tahun matahari itu bertambah satu tahun hijirah. Dalam surah Allah tidak spesifik menyebutkan jumlah pemuda tersebut, ataupun apa warna anjing tersebut, dan hal ini menjadi perdebatan di kala itu, since surah ini turun karena Rasulullah diberikan tantangan oleh kaum Quraisy dan Yahudi di zaman itu, yang salah satu tantangannya adalah pertanyaan tentang sekelompok orang jaman dahulu, dimana kisah mereka adalah kisah yang menakjubkan.

Setelah mendapat peringatan dari Allah SWT dikarenakan Rasulullah lupa menyebutkan "Insya Allah" akhirnya jawaban itu datang berupa surah Al Kahfi, kisah tentang pemuda-pemuda di dalam Goa. Namun setelah mereka mendapatkan jawaban yang tepat dari Rasulullah, mereka malah memperdebatkan warna anjing, berapa jumlah pemuda tersebut, dst yang sebenarnya tidak relevant dengan kisah dan nasihat yang penting di surah tersebut. 

Hal ini menjadi salah satu point penting juga sebagai peringatan bagi kita umat muslim zaman now, dimana kita sering banget memperdebatkan small matters. Seperti kalau salat doa iftitahnya apa? kenapa beda-beda? kalau beda berarti salah.. atau saat tahiyat akhir apakah harus menaikkan jari atau tidak, kalau naik pakai jari apa.. well, kita melupakan kalau muslim itu syaratnya cukup 5 rukun iman. selama berpedoman pada itu, kita sama-sama muslim.

We debate mostly at unnecessary matters, we lose focus upon the main goal. Perdebatan yang terjadi bukannya malah menyatukan umat, tapi justru menyakiti, break us apart. Don't waste our time, our life, by fighting over small matters.

Kita semestinya sama-sama belajar tauhid, belajar to serve Allah, salah satu caranya by serving humanity. Dengan sedekah, dengan sopan santun, dan dengan developing our character, yakni memperbaiki akhlak kita dengan tuntunan Rasulullah sebagai uswatun hasanah kita. Contoh yang paling baik yang pernah Allah hadirkan untuk kita.

Jangan pernah takut mengasingkan diri sejenak dari hiruk pikuk dunia, Seringkali kita memang butuh ketenangan dan keheningan untuk dapat menata kembali pikiran dan hati kita. Dan senantiasa berdoa agar Allah pertemukan kita dengan orang-orang yang selalu mengingatNya.

kalau susah?
kalau ga ketemu-ketemu?
kalau males?
kalau frustasi?

baca ini: "Allahuma paksain!!" hehe

May Allah SWT protect us.
Wassalamualaikum.

Tuesday, October 12, 2021

How This Life Is Going To End

Assalamualaikum.

Bismillah, gw akan mulai menulis tentang sesuatu yang hampir semua orang paling ga suka bahas. Sesuatu yang sangat dihindari, dan selalu bikin overthinking. Walau kita semua tau, semua rahasia akan terungkap setelah kejadian itu mendatangi kita.

mati.



Dalam hidup ini, ada dua takdir yang benar-benar pasti menggandeng jiwa kita. Yang pertama adalah rezeki, dan yang kedua adalah kematian. Kira-kira kita diizinkan masuk ke dunia tipu-tipu ini berapa lama ya? 40 tahun? 50 tahun? 60 tahun? Yang pasti waktu tetap hanya ada antara kita hidup dan mati. So, kita mau coba bahas yang kelihatan sm kita ya, waktu sewaktu kita hidup di dunia ini.

"Every soul will taste death" (QS 3:185)

Everyone of us will be a death taster. 100% valid.
Kematian adalah takdir yang kita sering sebut sebagai Qadar. Qadar adalah takdir yang pasti datang ke setiap makhluk, takdir yang sifatnya umum. Tidak ada yang bisa memalsukan ataupun memaksakan kematian dan juga kelahiran, karena ku balik lagi, 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan takdir kita sudah dicatat di Lauhul Mahfudz. 

Loh terus kelahiran caesar? kematian karena bunuh diri??

Bagaimana kalau kenyataannya adalah, itu pun sudah dicatat. hah?? ko bisa?? gw pun tadinya berpikir begitu, menjadi pening gw mikirin hal ini tapi sungguh gw bener-bener penasaran. Dan ternyata, dari sifat Allah Yang Maha Mengetahui (Al Aliim), Allah Maha Mengatur, Maha Merancang, mengatur agenda hidup manusia dengan sangat amat bijaksana (Al Muhaimin). gw sadar, nggak mungkin sama sekali Allah ga tau apa yang akan terjadi, ga ada satupun yang tersembunyi dari Allah, ga ada satupun hal yang bisa membodohi Allah, ya kali ya makhluk yang ga tau apa-apa mau nipu Allah yang tahu segala. Coba pikir, saat kita memutuskan untuk melakukan operasi caesar, apakah kita tahu dan yakin anak akan benar-benar lahir dan hidup? atau kalau kita mau bunuh diri, apakah yakin saat lompat dari jembatan kita pasti akan mati? banyaaaak hal yang bisa mematahkan kejadian ini, hal yang paling masuk akal adalah memang Hidup dan Mati memang sudah ada tanggal dan waktunya, sudah ditempeli ke masing-masing makhluk yang bernyawa. Allah tahu kamu saat itu mau melahirkan caesar, dan Allah tau kamu hari itu sedang berencana untuk bunuh diri. oh no!

Dari menyadari hal ini, akal gw puas. Kalaupun hari itu dia ga bunuh diri, dengan gabungan qada qada yang Allah susun dan keputusan-keputusan kehidupan yang kita ambil, di tanggal, jam, dan detik yang sama dia tetap akan mati. Kalaupun gw kemaren ga memutuskan untuk melahirkan caesar, di tanggal, jam, dan detik yang sama anak-anak gw akan tetap lahir. Tapi memang, kesemuanya adalah campur tangan gabungan dari qada yang dihadirkan, dan freewill-freewill yang kita pilih. 

Sebagai contoh:
1. Ada seorang mahasiswa patah hati dan tidak lulus ujian penetuan kelulusan, dia depresi, berhari hari dia menyesal, merendahkan dirinya, tenggelam dalam kesedihan, tidak makan berhari-hari sampai akhirnya sudah tak kuat dan dia melakukan bunuh diri, di tanggal itu dia mati

2. Mahasiswa yang sama dengan no 1, dia patah hati dan tidak lulus ujian penentuan kelulusan, dia sedih selama seminggu namun kemudian dia bangkit, dia mulai merunut to do list agar dia bisa move on, dia belajar lebih giat, bermain riang bersama teman-temannya, mengkaji agama, menjadi lebih baik. di tanggal yang sama dengan no.1 entah dengan cara apapun (Hanya Allah yang tahu) dia tetap akan mati. Mungkin sakit, mungkin kecelakaan, mungkin dengan tenang dalam sujudnya.

Karena kematian akan tetap datang walau kita ada di benteng tinggi nan kokoh (QS 4:78)




Sampai sini sudah mulai paham nih temen-temen? :)

Lalu sekarang kita lanjut ke istilah husnul khatimah (Akhir yang baik) dan su'ul khatimah (Akhir yang buruk). Kebanyakan dari kita adalah juri-juri pedas dalam menentukan akhir kehidupan seseorang apakah dia baik atau buruk. Padahal kenyataannya, tidak sesederhana itu. Gw banyak menutup mulut gw setelah sadar akan hal ini. Karena gw pun masih selalu berdoa agar cara kematian gw baik dan tidak merepotkan dan dalam keadaan hati gw yang baik, semoga Allah mengabulkan.

Kematian yang terlihat mengenaskan, menyedihkan dan kesepian, belum tentu pasti su'ul khatimah, dan kematian tenang diam damai di rumah sakit dikelilingi seluruh keluarga belum tentu juga husnul khatimah. Lalu bagaimana membedakannya? hey, kita cuma makhluk, ga ada kewajiban juga untuk kita menentukan itu, kewajiban kita hanya mendoakan dan mengambil pelajaran. Karena apa? Akhir yang baik dan buruk hanya diketahui oleh si calon mayit. Allah kasih qada kejadian pada kita, misal qadanya adalah kita harus berangkat ke kantor, dan hujan, mobil kita rusak jadi kita harus naik bus. Sebelum dan selama di perjalanan apakah kita menggerutu, memarahi orang lain, mengutuk, atau bahkan merusak fasilitas umum? lalu wallahualam hari itu di jalan kita kena serangan jantung. Insya Allah Su'ul khatimah :"( Tapi kalau kita sabar, istighfar, kesal namun tidak berlama-lama karena tau hal tersebut adalah qada yang Allah hadirkan paling baik untuk kita, lalu kita meninggal di perjalanan Insya Allah akan jadi Husnul khatimah, akhir yang baik :)

Rasulullah SAW pernah bilang, Manusia yang paling utama adalah mereka yang paling baik akhlaknya, dan Manusa yang cerdas adalah mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. (HR Ibnu Majah, Thabrani, Al Haitsami)

Semoga kita bisa selalu saling menyemangati untuk mengumpulkan koin-koin pahala di dunia, supaya koin kita cukup untuk mempertemukan kita kembali di Surganya Allah. Aku mau kita ketemu di tempat yang baik dan menyenangkan, dan itu cuma di Surganya Allah :)

Semoga tulisan ini memberikan cahaya di hati teman-teman semua ya.
Wassalamualaikum.

Monday, October 11, 2021

How Do We Work in Life? (Ngobrolin Konsep Rezeki)



Assalamualaikum.

Seperti yang sudah gw janjikan beberapa waktu lalu, saat ini gw mau coba obrolin tentang konsep rezeki yang selalu saja jadi misteri bagi makhluk di dunia ini terkhusus manusia, karena yes, manusia paling banyak maunya. Gw akan coba paparkan secara sederhana dan padat, bismillah dapat dimengerti dengan mudah yaa temen-temen.

Apakah rezeki telah dijamin? 

السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ.
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan. (QS: Al-Dzariyat; 22-23)

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR.Tirmidzi, hasan shahih)

Coba kita hitung, berapa lama kita hidup di dunia ini yang tanpa bekerja tapi perut kita kenyang, kita memakai pakaian, dan tubuh kita terlindung atap dari panas menyengat dan hujan? 3 tahun? 4 tahun? 10 tahun? gw yakin ada juga yang hampir setengah abad ga ada kerjaan tapi aman dari hidup yang "sekarat". Lalu darimana kita mendapatkan itu? dari orang tua kita kah yang bekerja siang dan malam, mengais rezeki mencari sesuap berlian, katanya. (siapa juga yang mau makan berlian ya?) Bukan, kawan. Rezeki itu datangnya dari Allah. "Loh enggak lah! itu dari orang tua gue ko yang mati-matian mencari nafkah buat keluarganya...!" hmm.. Ga percaya? 

Pernah ga sih mikirin, ko ada orang yang qerja qeras bagai quda tapi hidupnya selalu pas-pasan, tapi ada juga orang yang leyeh-leyeh tapi hidupnya bergelimang emas. Ada juga yang ga punya apa-apa, bahkan mungkin yatim piatu, tiba-tiba sekejap mata berubah menjadi miliarder karena ternyata baru diketahui bahwa dirinya memiliki hak atas kekayaan ayah aslinya yang tak disangka adalah seorang pejabat ternama. Masih mau bilang kalau rezeki itu adalah sesuatu yang diusahakan? atau jangan-jangan pemikiran "Usaha tidak mengkhianati hasil" menjadi kalimat toxic buat sebagian dari kita karena ternyata peluh dan darah yang tercurah tidak juga memberikan jangankan berlian, makan pun pas-pasan bagi kita dan keluarga kita?

Yap, Rezeki itu sudah diatur, sudah pasti 100% Allah kasih buat kita. Dan hal ini sudah ditulis 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, yang mana pastinya belum ada kita juga nih. Kitanya belum ada tapi sebenarnya takdir dan rezeki sudah Allah tulis. Masya Allah. 

Lalu, kita buat apa dong usaha??


Rezeki itu berasal dari kata Razaqa (رَزَقَ) dan bermakna A'tha yakni Pemberian, seperti yang ditulis dalam surah Al An'am :142. Rezeki itu bukan kepemilikan, karena rezeki itu pemberian. Bagaimana sih hakikat rezeki itu? Rezeki itu baru bisa disebut rezeki kalau ketika kita diberi itu, maka jadi bermanfaat dan dapat kita nikmati. Asi yang diberikan ibunda kita, membuat kita menjadi tumbuh sehat maka ini adalah rezeki. Penghasilan bulanan kita yang terendap tidak terpakai, baju-baju kita di lemari yang lama-lama jadi bau kamper? I might said, itu bukan rezeki dan justru kita harus berhati-hati, karena bisa jadi itu yang menarik koin-koin pahala kita, karena tiap pemberian yang tidak dimanfaatkan, akan menjadi hisab.

Sekarang hakikat pekerjaan, seperti di postingan How Life Works yang sudah kujelaskan tentang Qadha, Qadar dan Freewill. Pekerjaan disini adalah Freewill kita, Freewill ini lah yang akan diberikan ganjaran dosa dan pahala, bukan rezeki dan melarat. Bekerja di pekerjaan yang baik dan halal akan menambah koin pahala kita, bekerja di pekerjaan yang kelam dan haram akan menambah koin dosa kita. Dan tidak bekerja, bisa jadi tidak mendapat apa-apa atau malah dosa karena jd menyusahkan orang lain. Dari ketiga pilihan freewill dalam bekerja ini, Allah akan memberikan ganjaran qadha kepada kita berupa rezeki. Jadi, mau kerja baik, kerja buruk, maupun ga kerja, Allah pasti kasih rezeki kita. Wong udah ditulis ko dari 50.000 taun yang lalu dan part terpenting adalah, kita di dunia itu ga disuruh cari rezeki, karena di Al Qur'an udah dibilang itu A'tha, pemberian. Yang harus dicari itu ridho Allah, yakni pahala. Sampai sini paham temen2? :)





Dan kalau kita mau lebih dalam lagi berpikir. Seharusnya kita lebih waspada terhadap halal dan haramnya usaha kita, bukan melulu membahas untung dan rugi. Karena rezeki itu bukan perkara untung dan rugi, tapi Surga dan Neraka.

Wallahualambisawab.
Semoga mencerahkan!

Wassalamualaikum!



Wednesday, October 6, 2021

How Life Works



Assalamualaikum

Kamu tau ga apa salah satu makhluk yang diciptakan pertama kali? Jawabannya Pena, Pena Takdir (Al Qalam). There so much dalil yang menjelaskan keistimewaan pena ini, bahkan Allah pun pernah bersumpah atasnya.

Ada hal yang menjadi pertanyaan gw selama ini, iya, gw emang kebanyakan nanya tapi ga ada yang bisa jawab haha. Tapi alhamdulillah, beberapa waktu lalu gw ikut kajian mendalam yang membahas hal ini dan membuat pikiran gw lebih cerah, ibarat gorden di pagi hari yang dibuka dan sinar matahari menyelusup diantara teralis jendela. cailah. tapi ya gitu... seindah itu. kalau ga ujan dan mendung ya... hehe.

"Pertanyaan gw adalah.. Apakah takdir mengalahkan doa? ngapain berdoa kalau ternyata semua udah ada takdirnya, udah ditulis di Lauhul Mahfudz?" pertanyaan ini akan terus punya keturunan keturunan semacam "ngapain kerja kalau rezeki udah diatur?" "ngapain usaha kalau semua sudah tertulis jelas?" "ngapain berobat kalau ujung hidup sudah tertulis?" etc etc. ga habis-habis dan sukses bikin gw overthinking semalam suntuk ngalahin maraton nonton drama korea 16 episode.



Ternyata jawabannya sesimpel kita paham akan konsep Freewill, Qadha dan Qadar. Freewill ini kekuatan manusia untuk ngumpulin poin kehidupan yang bisa ditukar sama award di akhirat. Freewill ini adalah kecerdasan tindakan kita menghadapi takdir yakni Qadha dan Qadar. Takdir yang ditulis si pena ini memang sudah saklek, that's why kita selalu berucap "Allah Maha Tau", bukan cuma tau pikiran si dia yang selama ini jadi misteri, tapi Allah juga tau pikiran si semut beberapa bulan ke depan. eh semut ada pikiran ga ya? hehe. intinya.. sesuatu yang masih absurd bahkan nggak juga ada di plan kita, Allah tau. Allah Maha  Mengetahui (Al Alim).

Dunia ini ditulis oleh pena adalah tempatnya permainan (QS Al An'am: 32), tempatnya ujian. Bukan tempat untuk bahagia, karena bahagia itu sangat sangat semu. Jika kita menemukan sesuatu yang membuat kita bahagia, let's say kita dapet menang undian rumah senilai 20 Milyard, bisa jadi kesenangan itu datang sesaat, setelah itu ketakutan pun melanda kembali, takut ada perampok, takut ketahuan hasil korupsi, atau takut suatu saat rumah tersebut jadi hisab.. itulah permainannya. Rumah itu adalah Qadha yang menghampiri kita, Qadha yang tidak sepeserpun menghisab amal dan dosa kita. Yang perlu digaris bawahi dan ditekankan adalah darimana kita mendapatkan qadha tersebut, dan bagaimana sikap kita saat mendapatkan qadha tersebut. Freewill tersebutlah yang akan menambah pundi-pundi koin kita, atau malah menggerus habis persediaan koin tersebut.

Di Blog lain gw akan coba jelaskan tentang rezeki dan ajal ya. Dijamin akan tercengang karena ternyata se"masuk akal" itu. :)

ataupun ceki ceki sosial media dari guru saya, Mas Weemar Aditya.

Wassalamualaikum!




Shalat Gerhana

Hari ini tanggal 20 April 2023 pukul setengah 11 pagi, kami merasakan fenomena gerhana matahari hibrid dari cincin sampai total. Fenomena ge...